Daur Ulang dan Pengelolaan Sampah
Daur ulang kadang-kadang dicampuradukkan dengan pakai ulang; padahal keduanya berbeda. Pada daur ulang (recycling, recycle) sesuatu barang yang sudah dipakai dipakai lagi. Untuk keperluan itu biasanya dimanfaatkan untuk keperluan lain baik langsung dari barang itu sendiri atau barang itu dijadikan bahan baku untuk keperluan karya desain interior yang lain.
Pada daur ulang ini sesuatu dimanfaatkan untuk keperluan dan maksud lain yang berbeda dari peruntukannya yang semula. Sebaliknya pada istilah pakai ulang, dimana betul-betul benda itu dipakai lagi berulang-ulang sesuai dengan peruntukannya semula.
Menurut pengertian sehari-hari sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemilik atau pemakai semula. Menurut pemahaman Hukum Thermodinamika II atau hukum Entropi, sampah adalah sisa energi yang tidak terpakai pada suatu proses perubahan pemakaian suatu bentuk energi lainnya. Jadi sampah masih mengandung energi, atau dayaguna yang dapat dipergunakan untuk proses produksi karya-seni.
2. Pengelolaan Limbah
Limbah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, khususnya dalam mengahsilkan suatu karya-seni atau karya desain. Limbah umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu limbah yang berbentuk cair, padat dan limbah berupa gas. Apabila jumlah limbah sudah di atas Nilai Ambang Batas yang diperkenankan, maka akan mempunyai dampak yang merugikan dan membahayakan manusia dan lingkungan. Besar tidaknya dampak limbah tergantung dari sifat dan jumlah limbah, serta daya dukung atau kepekaan lingkungan yang menerimanya. Masalah yang sering timbul dalam penanganan limbah adalah masalah teknologi dan biaya operasi yang tinggi. Namun demikian, bukan merupakan hal yang mustahil apabila limbah di tangan Desain Interior dan disainer dengan sentuhan estetis dapat didaur ulang atau dimanfaatkan menjadi produk karya-seni dan karya desain yang sama mutu dan daya saingnya sekaligus sejalan dengan upaya pengendalian pencemaran lingkungan..
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari kandungan pencemar dalam limbah. Menurut Gintings P. (1992) kandungan pencemar dalam limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin sedikit parameter dan semakin kecil konsentrasi, menunjukkan peluang pencemar terhadap lingkungan semakin kecil
Cleaner art work production policy, merupakan upaya preventif perlindungan lingkungan dalam suatu proses produksi Desain Interior. Bagaimana produksi karya desain interior atau suatu karya desain dihasilkan tentu dapat berdampak positif dan negatif tidak hanya memikirkan daya dukung?. Bagaimana kemampuan tindakan nyata dalam memproduksi karya desain interior untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan?. Sebagai acuan informasi, bila ditinjau dari proses produksi berarti konservasi bahan baku dan energi menghindari pemakaian bahan beracun dan menurunkan kualitas limbah serta toksisitas limbah dan energi sebelum limbah tersebut keluar dari proses produksi. Ditinjau dari sisi produk karya-seni dan produk karya desain berarti mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh produk itu secara keseluruhan sejak dari pengambilan bahan baku sampai pada pembuangan akhir. Waste minimation techniques, dalam produk Desain Interior sepertinya perlu disimak mengenai: a) perubahan bahan baku (subtitusi); b) perubahan teknologi; c) pelaksanaan manajemen (house keeping); d) pemanfaatan kembali limbah yang terbentuk (recycling); e) perubahan produksi; f) pemanfaatan limbah.
3. Biokonversi Limbah
Salah satu cara penanganan limbah padat yang sekaligus memanfaatkannya menjadi sumber energi atau bahan lainnya yang mempunyai nilai tambah adalah pengolahan biokonversi limbah padat. Menurut Murtadho (1988) yang dimaksud biokonversi adalah suatu proses mengkonversi atau mengubah bahan organik yang memiliki rumus kimia yang kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana, akan tetapi lebih berguna dan memiliki nilai tambah dengan memanfaatkan peristiwa biologis dari mikrobiologi atau enzim. Metoda ini lebih efisien dan efektif dalam mengkonversi suatu bahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.