Eko Interior Penting
Semua yang
terlibat dalam proses Desain Eko Interior berkaitan dengan solusi desain dan isu
lingkungan global, dan untuk memperlihatkan pentingnya sumbangan desainer untuk
meminimkan masalah lingkungan. Beberapa kasus mempunyai motivasi yang hanya
mempertimbangkan biaya dan estetis daripada kesadaran lingkungan.
Kualitas lingkungan baik
yang alami maupun buatan mempunyai pengaruh yang tidak terbatas pada perilaku
manusia, baik secara fisik maupun psikologis. Beberapa akibat yang mempengaruhi
dapat dilihat dengan seketika, lainnya
terjadi perlahan-lahan dan akibatnya berjangka panjang. Desainer Interior
menghasilkan suatu karya yang dapat mampengaruhi orang lain secara mental
maupun fisik. Ilmu Lingkungan menerapkan berbagai disiplin ilmu melalui
pendekatan ekologi pada masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia.
Pertambahan penduduk dunia
sejajar dengan revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, benar-benar mengubah
hubungan kita dengan lingkungan.
Sebelumnya tidak pernah dalam sejarah kemanusiaan, kita mempunyai
kekuatan untuk mengubah cuaca dunia dan untuk menghancurkan ekosistem kita
sendiri sampai melampaui titik of
no return.
Ancaman kehancuran global hanya dapat dibandingkan dengan kehancuran oleh
nuklir, biarpun tidak pernah sedekat itu. “Panas global, tipisnya ozon,
hilangnya spesies-spesies kehidupan dan penghancuran hutan, semua mempunyai
sebuah sebab yang sama: hubungan baru antara kehidupan manusia dan keseimbangan
alami dunia“ (Gore,1992).
Keadaan planet bumi
sekarang kritis, karena manusia menghadapi twin catastrophies: penipisan sumber alami dan degradasi lingkungan.
Rusaknya lingkungan karena
kurangnya perhatian manusia terhadap lingkungan yang harus dilihat secara
menyeluruh (holistic). Holisme dalam konotasi ini, didasarkan pada teori yang
menyatakan bahwa komponen hidup (organisme, termasuk manusia) dan komponen tak
bernyawa (lingkungan. Fisik) bersama-sama berfungsi sebagai kesatuan sesuai
dengan definisinya baik secara hukum fisik maupun biologis.
Desainer interior membentuk
lingkungan dalam ruang di tempat mana orang tinggal, bekerja secara rutin tiap
hari dan istirahat. Dalam mengerjakan itu, desainer merencanakan ruang yang
berfungsi sesuai dengan keinginan pemakai, mempengaruhi orang dalam berfikir,
dan merasakan kondisi ruang. Lebih tepat di katakan bahwa desainer membentuk
ruang-ruang spasial, dengan keahliannya membentuk pola perilaku manusia dengan
mempengaruhi pola pikir masyarakat yang sensitif secara estetis dan etis dalam
menanggapi isu di dunia kontemporer.
Daftar pengaruh manusia
yang menghancurkan biosfer tidak pernah berakhir. Seperti di dalam setiap
mikrokosmos, banyak isu lingkungan yang timbul, dan dapat ditemui dalam bidang
desain interior yang relatif kecil: metode, energi yang merusak, industri yang
berpolusi, spesies yang dalam kondisi gawat, masalah sampah padat, hancurnya
hutan. Elemen dasar udara, air, bumi dan semua dipengaruhi oleh keputusan yang
dibuat desainer setiap hari.
“Kita merasa sudah
mempunyai hak dan dengan seenaknya memakai udara serta air yang bersih selama
berjuta-juta tahun. Tetapi gambaran seperti itu berubah secara drastis karena
alasan yang sangat kompleks: udaranya beracun serta danau dan aliran sungai
berpolusi. Harus diakui bahwa desainer interior ikut bertanggung jawab pada
kondisi yang menakutkan ini” (Papanek, 1991 p.46).
Mendesain interior
bagaimana membuat sebuah ruangan dalam suatu bangunan berfungsi secara
menyenangkan dan memuaskan secara estetis. Biarpun begitu, mendesain juga
memerlukan sebuah tanggung jawab jangka panjang karena akibatnya tidak dapat
dilihat dalam seketika. Melalui penciptaan ruang kehidupan dan kerja; desainer
interior membentuk gaya kehidupan orang, mempengaruhi cara mereka merasakan,
berfikir dan bertindak, mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan.
Lingkungan global dan
lingkungan dalam ruang saling bergantung, ketika berjuang untuk mencapai sebuah
“sadar lingkungan interior”, penting untuk mengambil pertimbangan dari pengaruh
kedua belah pihak lingkungan, baik bagian luar maupun dalam.
Dampak lingkungan global
merupakan sebuah produk dari bahan dan metode konstruksi serta finishing yang
khusus. Desain perlu energi, mengeluarkan sampah dan juga polusi. Serangkaian
kriteria tambahan harus disusun dan dipertimbangkan untuk pemakai dalam
memecahkan masalah “interior yang sehat” antara lain: udara bersih dalam ruang, kondisi termal dan akustik yang sesuai,
ruang yang menyenangkan baik secara fungsi dan estetis, pemecahan pencahayaan,
warna dan tekstur secara memadai. Kebanyakan kriteria ruang luar dan dalam,
hampir sama dan memungkinkan untuk mempunyai material dan metode yang baik
untuk lingkungan global dan interior yang sehat.
Ide bahwa desainer harus
mempertimbangkan dampak lingkungan di pekerjaan mereka adalah baru. Dua puluh
tahun yang lalu Victor Papanek berargumentasi secara meyakinkan bahwa desainer
di dalam suatu posisi yang berkuasa (powerful),
dapat untuk menolong menciptakan dunia yang lebih baik atau menyumbang lebih
lanjut pada kehancuran planet bumi. Idenya bahwa, desainer harus menolak
rancang bangun yang termasuk usang; bahwa hanya kebutuhan konsumer, dan
keinginan mereka, harus dituju; dan bahwa desainer seharusnya berusaha untuk
mendapatkan jalan menggunakan kemampuannya untuk suatu hasil akhir yang berguna
secara sosial, terutama di negara yang sedang berkembang, menghina banyak
kemantapan desain pada waktu itu.
Tidak mudah menjadi seorang
desainer yang sadar.” Masalah berawal, dari keinsyafan kita, tentang sejauh
mana kompleksitas dari isu. Membaca literatur yang diterbitkan tidak selalu
menolong karena pembaca dihadapkan dengan dilema pendapat yang bertentangan.
Kurangnya akses untuk memproses penelitian membuat itu sangat sulit, bahkan
tidak mungkin, untuk membuat keputusan yang ilmiah. Juga penting menginsyafi
bahwa tidak ada solusi yang sempurna dan kita hanya memilih satu yang paling
tidak merusak lingkungan.
Masalah lingkungan tumbuh
bahkan lebih komplek ketika mempelajari pandangan global. Konferensi UN tentang
lingkungan dan pembangunan, di Rio De Janeiro,
June 1992 memperlihatkan secara luas perbedaan dasar pada ekonomi
regional. Ketidaksetujuan antara negara industri dan negara yang sedang
berkembang timbul disebabkan oleh penurunan lingkungan. Negara-negara industri
berfocus pada efisiensi energi, bahan-bahan non toxic, dan penghijauan, padahal
arsitek dari negara yang berkembang menekankan
pada isu kemiskinan, agrikultur yang berkelanjutan, dan kebutuhan untuk
tindakan secara politis.
Semua mengakui setiap
bangsa unik dan mempunyai kepentingan sendiri secara regional dan ekonomi,
harus diakui bahwa preservasi lingkungan alami merupakan salah satu isu pokok
dunia di masa kini, bahwa ada sebuah kepentingan untuk pendidikan dan informasi
agar secara sadar membantu mengarahkan masa depan dunia.
Akibat profesi desain
mempengaruhi kehidupan orang dan membentuk perilaku mereka, dalam praktek
mereka diharapkan menunjukkan etika yang tepat. Desain harus menanggapi
lingkungan, memasukkan ke dalam pertimbangan sumber alami dan, yang
mempengaruhi manusia yang akan datang. Satu aspek yang paling penting dari
pendekatan ini adalah ide dari kesinambungan, yang menurut World Comission on Environment and
Development yaitu “harus mempertimbangkan kebutuhan
sekarang tanpa mengabaikan kemampuan untuk generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhan mereka sendiri”.
Hal ini merupakan sebuah
dimensi baru dalam etika profesi desainer interior yang sedang berkembang.
Bagaimana hubungannya
dengan ekonomi?
a. Ekonomi berpotensi
mempengaruhi polusi udara dalam ruang adalah cukup tinggi; terutama tempat yang
potensial diperkirakan pengaruhnya sepuluh juta dolar per tahun. Pengaruh
seperti itu termasuk biaya medis secara langsung dan pendapatan yang hilang
terutama karena sakit, seperti juga penambahan jumlah hari sakit untuk pegawai
dan hilangnya produktivitas ketika bekerja.
b. Biaya buruh mungkin 10
sampai 100 kali lebih besar per meter persegi dari kantor dari pada biaya
Analisis biaya proyek tidak
dapat didasarkan pada biaya bahan dan tenaga saja. Bahkan termasuk biaya siklus
kehidupan-biaya perawatan dan manajemen-tidak benar-benar diarahkan pada biaya
sesungguhnya dari setiap proyek. Biaya lingkungan yang tertinggal, yang sampai
sekarang ditanggung oleh publik, harus dimasukkan juga, seperti dalam tag harga.
Desainer interior mempunyai
sebuah peran yang unik dan bertanggung jawab sebagai penengah antara industri
dan klien. Terserah kepada desainer untuk memberikan informasi, membangun
kepekaan, menanyakan yang kurang jelas dan mengusulkan pemecahan. Desainer dapat menjadi alat dalam
menciptakan pasar yang cukup untuk produk aman lingkungan. Mereka dapat
meyakinkan klien bahwa desain yang sensitif secara lingkungan akan memperbaiki
kualitas hunian dari kehidupan, kenyamanan, dan produktivitas, dan juga
menghemat biaya operasi.
Penghematan sangat besar
sehingga mereka menaikkan setiap biaya awal dari peralatan material dan system.
Pertentangan konvensional antara ekonomi dan ekologi tidak lagi perlu
dipergunakan.
Akibat pasaran untuk produk “hijau” bertambah, industri akan dapat menekan biaya mengikuti salah satu hukum dasar ekonomi: ekonomi dari skala. Bertambahnya kesadaran lingkungan juga memberikan industri kemungkinan untuk mengembangkan pasar baru dan memperbaiki hubungan dengan masyarakat, seperti juga menghindari biaya, pajak dan denda resmi untuk polusi. Banyak yang meragukan menantang pendukung kesadaran desain secara lingkungan untuk membuktikan keuntungan ekonomi dari “penghijauan” bangunan dan interior. Baru-baru ini ada contoh dari proyek yang telah dibuktikan bahwa desain yang cerdas terintegrasi dengan hal yang berhubungan dengan lingkungan dapat juga secara ekonomi efisien dan menguntungkan.
Adanya era globalisasi isu dan keprihatinan lingkungan hidup yang telah merambah pula dunia desain interior dan berkarya desain para Desain Interior dan disainer tidak dapat lagi mengabaikan lingkungan hidup. Para Desain Interior dan desainer harus bersikap ramah lingkungan. Barangsiapa berlaku anti lingkungan hidup akan harus membayar mahal. Cepat atau lambat daya saing mereka akan merosot dan masyarakat yang menjadi konsumennya akan memilih produk karya-seni atau karya desain yang lain.
2. Pentingnya Lingkungan Interior
a. Dasar pentingnya mempelajari Lingkungan Interior
1) Conflic
in use: merupakan
penggunaan untuk beberapa kepentingan dalam implementasi karya;
2) Fisical
Polution: adanya pengaruh luar dan dalam
proses serta hasil implementasi karya;
3) Resources
Development: merupakan eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan dalam berkarya desain;
4) Social
Polution: sebagai moral, perilaku dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
b. Tujuan mempelajari Lingkungan Interior
1) Segi Praktis Ideal; tercapainya keserasian hidup dan terpeliharanya lingkungan yang
serasi sepanjang masa.
2) Segi Akademik;
mempelajari sebab akibat, sifat dan wujud hidup atau bentuk pencemaran (fisis,
sosial dan budaya) terutama pencemaran sosial yang menjadi penghambat lajunya
pembangunan berwawasan lingkungan.
3) Segi tanggung jawab moral; sebagai insan lingkungan mengarahkan dan membawa
karya desain yang ramah lingkungan serta membawa masyarakat menuju sadar
lingkungan agar kehidupan dan penghidupan manusia semakin serasi dan sejahtera.
c. Memulihkan dan Mempertahankan Kelestarian Ekosistem
Bumi
1) Pendekatan terpadu pengelolaan sumber daya alam (SDA)
2) Mempertahankan sedapat mungkin ekosistem alami di
setiap karya Desain Interior
3) Menghilangkan tekanan tehadap ekosistem alami dan
yang telah dimodifikasi dengan cara melindungi hasil karya Desain Interior dan
mengelola dengan cara berwawasan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.