Macam Pelapis Elemen Interior:
1. Wallpaper
Pelapis dinding ini tebuat dari bahan elastik campuran karet dan mempunyai motif hias yang menarik untuk dipasang di dinding. Permukaan dinding harus halus sehingga ketika wallpaper ditempel dengan lem pada dinding selalu dapat rata dan datar. Pemilihan motif hias dan warna maupun tektur disesuaikan dengan finishing elemen pembentuk ruang serta perabotan yang ada.
2. Panil Akustik
Akustik merupakan perkembangan teknologi tentang gelombang bunyi terutama mengenai transmisi, pantulan dan penyerapannya dalam bangunan.
Akustik sebagai pengatur atau dapat sebagai peredam bunyi, dipasang pada sekitar speaker kecil atau speaker besar dolby stereo pada gedung film yang diletakkan di ruangan di belakang layar. Perhitungan pantulan ada hitungannya untuk memperoleh suara yang sempurna dan jernih. Demikian arah kemiringan perletakan akustik sangat perlu memperhatikan arah bunyi dan pantulan. Pada interior bergerak, peredam bunyi ada yang memakai pelat-pelat untuk memperpanjang jarak tempuhgas yang dikeluarkan. Peredam bunyi langsung yang tidak begitu mengurangi daya mesin diperlengkapi tabung berlubang-lubang, yang diselubungi bahan penyerap bunyi.
3. Logam
Terdapat tiga logam yang paling banyak digunakan yaitu: besi, baja dan aluminium. Baik besi maupun aluminium adalah unsur logam, tetapi baja adalah merupakan besi dan carbon. Campuran logam, atau campuran non-logam dinamakan Aloi. Kebanyakan logam ditemukan dalam bentuk biji, bergabung dengan unsur lain seperti oksigen dan sulfur. Biji logam apabila dipanaskan maka biji tersebut akan terpisah dan menjadi murni. Namun apabila tidak murni akan menjadi mengkilat, dapat ditempa, dan ditarik menjadi kawat.
a) Besi atau ferrum (Fe) adalah metal berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Di alam didapat sebagai hemalit. Di dalam air menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding, pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan. Besi sebenarnya diperlukan tubuh dalam pembentukan hemoglobin. Banyaknya Fe di dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat mengekresikan Fe. Karenanya mereka yang sering mendapat transfusi darah secara tegas Sumirat (1996) menyebutkan warna kulitnya dapat menjadi hitam karena akulmulasi Fe.
b) Baja, sudah sejak tahun 1870 produksi baja masih jauh dikalahkan produksi besi tuang (Fe) dan tempa. Namun situasi tersebut berubah cepat berkat adanya dua penemuan, yaitu Konvektor Bessemer dan Tanur Siemens. Masalah utama dalam pembuatan baja adalah pengendalian cermat kadar carbonnya. Dengan tanur terbaru berhasil dicapai dengan jalan menghembuskan udara langsung ke dalam atau di atas logam cair. Dengannya karbon yang berlebih serta substansi lainnya yang tidak diperlukan terbakar habis. Mulai tahun 1873 baja lunak, yaitu baja yang lebih keras daripada besi tempa tetapi tidak serapuh besi tuang menjadi lebih murah biaya pembuatannya dibandingkan dengan kedua jenis besi tersebut. Baja menjadi semakin keras melalui proses Sepuhan Keras, dan proses pemanasan kembali yang disusul pendinginan tiba-tiba. Produksi karya desain interior dan desain banyak alternatif dapat dipergunakan dari bahan baja. Selain sekedar sebagai material pokok utama sebuah karya desain interior atau berfungsi sebagai struktur maupun konstruksi, juga untuk aksesoris karya, bingkai, peti kemas (packhaging) mebel atau peran pembantu.
c) Aluminium (Al) adalah logam (metal) yang dapat dibentuk. Sumber alamiah Al terutama adalah bauxit dan cryolit. Aluminium sangat luwes untuk berbagai kelengkapan Desain Interior. Aluminium paling cocok dipakai jika diperlukan sifat-sifat kuat, enteng dan kemampuan tinggi dalam menyalurkan panas atau arus listrik. Pada bangunan diperuntukkan dinding, atap, pintu, kusen, krepyak, rolling door, volding gate, sponing tangga, mebel, pagar, pigura lukisan dan foto, bahka dipegunakan panil prevab bagi pembanunan rumah murah secara cepat. Produksi aluminium secara komersial dari biji Bauksit dengan proses elektrolisa harus menunggu dulu adanya arus listrik murah. Prosesnya baru dimulai secara kecil-kecilan pada tahun 1880. Tetapi baru lima puluh tahun kemudian aluminium dapat menjadi logam yang murah, yaitu ketika aluminium mulai dimanfatkan secara besar-besaran untuk pembuatan pesawat terbang. Orang belum yakin apakah Al ini beracun. Tetapi, dalam dosis tinggi dapat menimbulkan luka pada usus. Aluminium yang berbentuk debu akan diakumulasi di dalam paru-paru (3,20). Al juga dapat menyebabkan iritasi kulit, selaput lendir, dan saluran pernapasan.
d) Barium (Ba) merupakan logam dasar untuk material Desain Interior di dalam industri gelas, keramik, textil, cat, plastik dan sebagainya. Barium ini berwarna putih, sumber alamiahnya adalah BaSO4 dan BACO3. Dalam bentuk debu Ba dapat berakumulasi di dalam paru-paru, dan menyebabkan fibrosis, terkenal sebagai Baritosis. Barium yang larut di dalam cairan tubuh seperti Barium Chlorida atau Sulfida bersifat toxis (3,20). Ba merupakan stimulan jaringan otot, temasuk otot polos. Keracunan Ba dapat mengehentikan otot-otot jantung dalam waktu satu jam. Pada fase akhir keracunan biasanya terjadi juga kelumpuhan urat syaraf (20). Sampai saat ini Ba-Sulfat yang tidak larut di dalam cairan tubuh masih dugunakan orang dalam pembuatan foto kontras di rumah sakit.
e) Seng (Zn) adalah metal yang didapat pada industri alloy, keramik, kosmetik, pigmen, dan karet. Kegunaannya untuk berbagai macm Desain Interior. Akan tetapi mudah terkena korosi apabila langsung berhubunganO2 dan air dengan keasaman tinggi. Untuk penutup atap dan dinding cocok pada daerah pegunungan yang dingin, karena seng penghantar dan penyimpan panas yang baik. Toxisitas Zn pada hakekatnya rendah. Tubuh memerlukan Zn untuk proses metabolisme, tetapi dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Di dalam air minum akan menimbulkan rasa kesat, dan dapat menimbulkan gejala muntaber. Seng menyebabkan warna air menjadi opalescent, dan bila dimasak akan timbul endapat seperti pasir.
f) Tembaga (Cu) dipergunakan untuk berbagai Desain Interior. Dapat untuk patung, kap lampu, mebel, alat desain interior Jawa, alat dapur, dan sebagainya. Sebetulnya Cu diperlukan bagi perkembangan tubuh manusia. Tetapi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala GI, SSP, Ginjal, Hati, muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock, coma, dan dapat meninggal dunia. Dalam dosis rendah menimbulkan rasa kesat, warna, dan korosi pada pipa, sambungan, serta peralatan dapur.
g) Perak atau Argentum (Ag) adalah metal berwarna putih sebagai bahan baku kerajinan perak untuk asesoris dan hiasan. Penggunaan untuk desain dapat bermacam-macam elemen interior dan desain komunikasi visual dengan perpaduan material lain yang serasi. Ag didapat pada industri alloy, keramik, gelas-kaca, fotografi, cermin, dan cat rambut. Bila masuk ke dalam tubuh, Ag akan diakumulasi di berbagai organ dan menimbulkan pigmentasi kelabu, disebut Argyria. Pigmentasi ini bersifat permanen, karena tubuh tidak dapat mengeskresikannya. Sebagai debu, senyawa senyawa Ag dapat menimbulkan iritasi kulit, dan menghitamkan kulit (argyria). Bila terikat pada Nitrat, Ag akan menjadi sangat korosif. Argyria sistemik dapat juga terjadi, karena perak diakumulasi di dalam selaput lendir dan kulit (20,30).
Berbagai jenis logam tidak mudah rapuh, tetapi sering kali agak lunak. Logam adalah penghantar arus listrik dan panas yang baik. Di samping itu dapat digunakan sebagai isolasi panas maka fungsi logam menyerap cahaya (bright metal foll).
Pencegahan karat pada logam seringkali diperlukan untuk logam yang terkena pengaruh udara lembab atau bahan kimia yang menyebabkan karat. Bahan pelindung karat antara lain cat khusus dan busa yang mengandung zat pencegah karat. Konstruksi logam besar seperti saluran, interior bergerak seperti mobil, bus, kereta api, kapal laut yang banyak menggunakan bahan logam dapat dilindungi dengan melapiskan potensial listrik yang membatalkan terjadinya proses karat.
Baja tahan karat atau stainlesssteel kegunaan untuk karya desain interior dan desain beragam, terutama untuk sponing (pegangan) tangga, pagar teras atau pagar halaman. Stainlessteel yang tahan noda dan karat, cocok untuk dijadikan material desain, alat makan, dan perkakas kimia. Ketahan karat dan noda tersebut dikarenakan disamping besi juga mengandung chrom, biasanya dengan campuran nikel dan kadang-kadang juga molybdenum. Proses galvanisasi merupakan upaya melapisi baja dengan seng agar tahan karat. Diciptakan tahun 1836 di Prancis, waktu itu baja dicelupkan dalam seng lumer. Dalam proses galvanisasi modern, seng diendapkan secara elektrolisa ke permukaan baja.
Pembersihan logam antara lain berupa proses pengasaman, dimana komponen logam dibebaskan dari gemuk dan lapisan oksida dengan jalan merendam atau mengoles dengan larutan asam, sebelum dilakukan penyepuhan galvanic. Dalam pembersihan dengan proses sembur, logam disembur dengan partikel keras yang menyingkirkan kotoran.
4. Kaca
Kaca dapat disebut sebagai zat padat Amorf, yang sebelumnya merupakan cairan lewat proses pendinginan dengan kekentalan yang sangat tinggi. Kaca dibuat dengan mencampur dan melebur pasir Kuarsa (SiO2), Soda (NaOH), dan Kapur (CaO). Susunan kaca dalam arti sempit mempunyai tiga peramu, yakni Silika, Oksida, Logam Alkali Tanah. Hakekat ketiga jenis peramu tersebut dalam proses pembuatan kaca harus tetap dipertahankan, meskipun ada unsure lain seperti pembentuk, fluks atau pengubah, dan penstabil atau zat antara. Pembentuk hampir semua susunan kaca adalah Silika (Silika dioksida, SiO2) Disamping itu dapat digunakan sebagai pengganti atau tambahan oksidasi yaitu: Rozon, Fosforus, Germanium, dan Arsen. Peramu ini menentukan sifat optis kaca, misalnya indeks bias dan transmitans. Sedangkan Fluks menentukan titik leleh Silika..
Perkembangan produksi kaca sebagai usaha industri dipercepat abad ke-17 dengan adanya lembaran dan tabung kaca secara masal. Mutu kaca optik sangat meningkat, dengan konsekuensi yang revolusioner di bidang pembuatan instrumen yang mempergunakan lensa.Instrumen presisi kaca mulai popular yaitu teleskop dan mikroskop, yang merupakan dua peralatan pertama dalam reolusi ilmiah di abad 17. Perkembangan instrumen ini serta instrumen optik lainnya melaju semasa akhi abad 18, ketika lensa gelas sudah bias dibuat hampir tanpa cacat distorsi dan pengeuraian warna sinar di pinggirnya. Masa itu pula mulai dipasang lensa pada pesawat kamera Obscura yang selama dua abad lebih banyak merupakan alat permainan belaka. Namun mulai saat itu terjadi perkembangan cepat menjadi kamera fotografi. Kaca bermutu tinggi juga dijadikan komponen alat presisi seperti barometer dan termometer maupun psichrometer (alat pengukur kelembaban ruangan). Jumlah dan jenis instrumen serta mesin presisi semakin bertambah, ketika tenaga listrik berhasil dikendalikan. Perkembangan masa abada 18 ditandai dengan peristiwa seperti penemuan Galavnisme dan botol Leiden.
Perkembangan penggunaan kaca untuk bebagai macam lukis kaca atau sekedar untuk bingkai lukisan maupun fotografi dan bingkai karya desain interior lainnya. Penggunaan untuk packhaging pada desain yang lain seperti iklan dan etalase menjadi menarik keran produksi karya desain interior terlindung dan tembus pandang. Berbagai ukuran dan jenis kaca menjadi menarik untuk pelindung panas karena warna kaca yang gelap atau rayben. Pemakaian kaca cermin untuk memberi kesan luas ruangan telah dipadukan dengan menambah pantulan cahaya yang dapat memberi efek penyinaran. Selain untuk aksesoris lighting, maka kaca juga dipergunakan untuk peredam bunyi pada studio televis atau pemancar radio apabila dipasang doble dengan teknik hampa udara di tengahnya. Penggunaan kaca tebal untuk lantai dengan hiasan akuarium di bawahnya sebagai wujud pelestarian keanekaragaman ikan hias, dismping penggunaan kaca untuk dinding dengan akuarium yang lebar juga dapat memberi kesan luas pada ruangan. Penggunaan kaca untuk langit-langit selain untuk keindahan dapat berfungsi untuk bukaan cahaya matahari. Pemasangan kaca berwarna pada atap yang langsung berhubungan dengan interior merupakan skylight, merupakan alternatif hemat energi untuk pencahayaan alamiah.
5. Partcile Board dan Plywood mengeluarkan formaldehyde dari bus ureaformaldehide dapat menimbulkan kanker. Penggunaan sangat cocok untuk dinding dan langit-langit, terutama pada ruang pertemuan, ruang rapat, atau studio musik dan gedung bioskop. Penggunaan bahan isolasi ini tidak perlu dilapisi dengan finishing cat atau sejenis pernis maupun politur, karena bahan bakunya tidak tahan terhadap air dan minyak. Bahkan, penyemprotan secara langsung wewangian ruangan yang mengenai particle board atau plywood dapat membekas pada permukaan yang tidak dapat dihilangkan begitu saja bekas busa semprotan wewangian. Namun, apabila dikehendaki terdapat lukisan dinding atau pemberian aksen pada ruangan dengan warna, maka anjurannya adalah diperbolehkan dengan konsisten.
6. Asbestos
Penggunaannya untuk langit-langit, dinding, dan penutup atap. Pada penggunaan untuk dinding dikenal dengan panil sandwich atau panil asbes rangkap dengan lapisan tengah berupa panil asbes bergelombang.
Asbes adalah sejenis mineral. Asbes tidak berat dan padat seperti mineral yang lain, ia terbuat dari serabut yang lunak. Asbes bukan penghantar panas yang baik dan tidak dapat terbakar, maka asbes sangat baik digunakan sebagai bahan penyekat panas, untk melindungi benda dari panas dan api.
Asbes dicampur ke dalam bahan pakaian yang dipakai oleh pemadam kebakaran. Asbes juga dipakai sebagai campuran untuk membuat desain dapur, pada almari dapur dan dinding dapur yang berdekatan dengan api.
Asbes sangat berbahaya untuk kesehatan dan berbagai usahaa pencegahan yang ketat perlu ditaati di daerah tempat asbes diproses atau digergaji, karena serbuknyalah yang paling berbahaya bila terhisap melalui hidung. Jika debu asbes terhirup masuk hidung pada waktu bernapas, ia akan menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut asbestosis.
Serat asbestos diketahui dapat menyebabkan penyakit dengan mortalitas tinggi, yaitu kanker paru-paru, mesothelioma pleura; peritoneum dan pulmonary fibrosis. Serat asbes ini biasanya dijumpai saat digergaji, sehingga perlu memakai masker pelindung saat menggergaji. Peruntukan asbes pada elemen pembentuk ruang sebaiknya difinishing dengan pelapis cat tembok, agar serat asbes tidak mudah beterbangan. Asbes ditambang di Kanada, Rusia, Cina, Italia dan Afrika Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.