Rabu, 02 November 2011

Pentingnya Eko Interior


Dengan adanya globalisasi isu dan keprihatinan lingkungan hidup yang telah merambah pula dunia bisnis para desain serta usahawan interior tidak dapat lagi mengabaikan lingkungan hidup. Para desain dan usahawan interior harus bersikap ramah lingkungan. Barangsiapa berlaku anti-lingkungan hidup akan harus membayar mahal. Masyarakat yang menjadi konsumennya akan memilih produk lain dan cepat atau lambat daya saing mereka akan merosot. Mereka akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga desain dan bisnisnya tidak lagi dapat hidup dengan berkelanjutan. Sertifikat ISO-14001 adalah simbol resmi bahwa pemiliknya telah mempunyai sebuah Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPLH) yang ramah lingkungan hidup.
Pemahaman visi dan misi serta strategi dalam rancang bangun desain interior penting, terutama dalam persaingan global guna penyesuaian dalam pelaksanaan era pasar bebas.
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan ini mempelajari, dan memahami makna lingkungan hidup serta menghargai perannya yang mempunyai konsep  holistik untuk menjadi dasar dan bekal dalam penciptaan seni dan desain.
Diharapkan mahasiswa memahami dan memiliki wawasan tentang masalah lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi sikap hidupnya dalam proses berkarya desain interior. Mahasiswa mengetahui dan memahami posisinya di dalam habitatnya, memahami tentang peran lingkungan abiotik, biotik dan culture, disamping dapat memahami pengelolaan lingkungan hidup
Mata kuliah Eko-Interior bertujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa   dalam proses desain interior yang berhubungan dengan solusi desain dalam isu lingkungan global, serta untuk memperlihatkan pentingnya sumbangan desainer guna meminimalkan masalah lingkungan secara berkelanjutan (sustainability).
Melalui materi Eko-Interior, diharapkan mahasiswa berbekal pengetahuan dalam tahapan proses materi dan energi sampai pada pengembangan desain interior, serta peranan dan manfaatnya terpadu dengan disiplin ilmu lain dalam penataan interior. Hal yang berkaitan dengan perencanaan aktivitas di lingkungan interior bersama klien, mencapai kompromi, kearifan lokal dan keadilan, demokratis dalam pemanfaatan ruang. Materi eko-efisiensi dan eko-industri dalam kuliah eko-interior dapat membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi aktivitas penghuni, prasarana pendukung interior, serta pengembangan keberlangsungan pengelolaan dan perawatan interior, bentuk-bentuk pembiayaan, keragaman bahan bangunan serta bahan finishing ramah lingkungan. Desainer Interior membentuk ruang-ruang spasial, dengan keahliannya membentuk pola perilaku manusia dengan mempengaruhi pola pikir masyarakat yang sensitif terhadap habitatnya secara estetis dan etis dalam menanggapi isu di dunia kontemporer.
Kegiatan berkarya yang bertitik tolak dari proses berkarya desain, dimulai dengan merancang produk dengan tujuan meminimumkan kebutuhan bahan dan energi, maupun terbentuknya limbah. Melalui pendekatan ekologi pada masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dalam berkarya desain perlu dikembangkan peningkatan efisiensi proses berkarya, sehingga kebutuhan materi dan energi dapat ditekan sampai seminimal mungkin. Limbah proses berkarya dirancang untuk sebanyak-banyaknya didaur ulang atau menjadi produk samping bahkan dapat dipergunakan untuk karya lain. Rancangan produk desain interior mendasarkan pada Analisis Daur Hidup (Life Cycle Analysis) yang bertujuan untuk meminimalkan arus materi dan energi dalam berkarya.
Konsep sinergis ekologi berkarya desain interior berada pada tataran teknologi, ekonomi serta lingkungan hidup fisik serta sosial budaya. Implikasi konsep ini ialah kelangsungan hidup produksi karya desain interior bukan lagi pada survival of the fittest, dalam arti kelangsungan hidup yang terkuat (fit=kuat), melainkan kelangsungan hidup yang paling sesuai (fit=sesuai, cocok). Dalam konteks eko-interior, yang dapat menjaga kelangsungan hidupnya bukanlah yang mempunyai daya saing tertinggi dan menyingkirkan lawannya, melainkan yang dapat menjalin kerjasama yang serasi dengan komponen lain dalam eko-interior.
Desain Interior yang sensitif secara lingkungan akan memperbaiki kualitas hunian dari kehidupan, kenyamanan, dan produktivitas, juga menghemat biaya proses operasi.  Sepintas dalam proses berkarya ini akan mengurangi volume tawar terhadap hasil karya. Tetapi dengan konsumen yang makin sadar terhadap lingkungan, produk yang mempunyai masa guna yang panjang akan semakin disukai oleh konsumen.
Ke arah hulu proses berkarya mempunyai implikasi dalam pemilihan jenis masukan bahan dan energi. Pemasok bahan dan energi dipilih yang memenuhi syarat telah berusaha ramah lingkungan dan meminimumkan arus materi dan energi. Dengan demikian eko-efisiensi dan ekologi industri karya desain interior mempunyai implikasi yang luas menyebar ke hilir dan ke hulu,  sehingga dengan eko-efisiensi para desainer interior mendapatkan lebih banyak materi dan energi dari sumber daya yang lebih sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.