Dengan adanya
globalisasi isu dan keprihatinan lingkungan hidup yang telah merambah pula
dunia bisnis para desain serta usahawan interior tidak dapat lagi mengabaikan
lingkungan hidup. Para desain dan usahawan interior harus bersikap ramah lingkungan.
Barangsiapa berlaku anti-lingkungan hidup akan harus membayar mahal. Masyarakat
yang menjadi konsumennya akan memilih produk lain dan cepat atau lambat daya
saing mereka akan merosot. Mereka akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga
desain dan bisnisnya tidak lagi dapat hidup dengan berkelanjutan. Sertifikat
ISO-14001 adalah simbol resmi bahwa pemiliknya telah mempunyai sebuah Sistem
Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPLH) yang ramah lingkungan hidup.
Pemahaman visi dan
misi serta strategi dalam rancang bangun desain interior penting, terutama
dalam persaingan global guna penyesuaian dalam pelaksanaan era pasar bebas.
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan ini
mempelajari, dan memahami makna lingkungan hidup serta menghargai perannya yang
mempunyai konsep holistik untuk menjadi
dasar dan bekal dalam penciptaan seni dan desain.
Diharapkan
mahasiswa memahami dan memiliki wawasan tentang masalah lingkungan hidup yang
dapat mempengaruhi sikap hidupnya dalam proses berkarya desain interior. Mahasiswa mengetahui
dan memahami posisinya di dalam habitatnya, memahami tentang peran lingkungan
abiotik, biotik dan culture, disamping dapat memahami pengelolaan lingkungan
hidup
Mata kuliah
Eko-Interior bertujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam proses desain interior yang
berhubungan dengan solusi desain dalam isu lingkungan global, serta untuk
memperlihatkan pentingnya sumbangan desainer guna meminimalkan masalah
lingkungan secara berkelanjutan (sustainability).
Melalui materi Eko-Interior, diharapkan mahasiswa
berbekal pengetahuan dalam tahapan proses materi dan energi sampai pada
pengembangan desain interior, serta peranan dan manfaatnya terpadu dengan
disiplin ilmu lain dalam penataan interior. Hal yang berkaitan dengan
perencanaan aktivitas di lingkungan interior bersama klien, mencapai kompromi,
kearifan lokal dan keadilan, demokratis dalam pemanfaatan ruang. Materi
eko-efisiensi dan eko-industri dalam kuliah eko-interior dapat membantu
mahasiswa dalam mengidentifikasi aktivitas penghuni, prasarana pendukung
interior, serta pengembangan keberlangsungan pengelolaan dan perawatan
interior, bentuk-bentuk pembiayaan, keragaman bahan bangunan serta bahan
finishing ramah lingkungan. Desainer
Interior membentuk ruang-ruang spasial, dengan keahliannya membentuk pola perilaku
manusia dengan mempengaruhi pola pikir masyarakat yang sensitif terhadap
habitatnya secara estetis dan etis dalam menanggapi isu di dunia kontemporer.
Kegiatan berkarya
yang bertitik tolak dari proses berkarya desain, dimulai dengan merancang produk
dengan tujuan meminimumkan kebutuhan bahan dan energi, maupun terbentuknya
limbah. Melalui pendekatan ekologi pada masalah lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh aktivitas manusia dalam berkarya desain perlu dikembangkan
peningkatan efisiensi proses berkarya, sehingga kebutuhan materi dan energi
dapat ditekan sampai seminimal mungkin. Limbah proses berkarya dirancang untuk
sebanyak-banyaknya didaur ulang atau menjadi produk samping bahkan dapat
dipergunakan untuk karya lain. Rancangan produk desain interior mendasarkan
pada Analisis Daur Hidup (Life Cycle Analysis) yang bertujuan untuk
meminimalkan arus materi dan energi dalam berkarya.
Konsep
sinergis ekologi berkarya desain interior berada pada tataran teknologi,
ekonomi serta lingkungan hidup fisik serta sosial budaya. Implikasi konsep ini
ialah kelangsungan hidup produksi karya desain interior bukan lagi pada survival of the fittest,
dalam arti kelangsungan hidup yang terkuat (fit=kuat),
melainkan kelangsungan hidup yang paling sesuai (fit=sesuai,
cocok). Dalam konteks eko-interior, yang dapat menjaga kelangsungan hidupnya
bukanlah yang mempunyai daya saing tertinggi dan menyingkirkan lawannya,
melainkan yang dapat menjalin kerjasama yang serasi dengan komponen lain dalam
eko-interior.
Desain Interior yang
sensitif secara lingkungan akan memperbaiki kualitas hunian dari kehidupan,
kenyamanan, dan produktivitas, juga menghemat biaya proses operasi. Sepintas dalam proses berkarya ini akan
mengurangi volume tawar terhadap hasil karya. Tetapi dengan konsumen yang makin
sadar terhadap lingkungan, produk yang mempunyai masa guna yang panjang akan
semakin disukai oleh konsumen.
Ke
arah hulu proses berkarya mempunyai implikasi dalam pemilihan jenis masukan
bahan dan energi. Pemasok bahan dan energi dipilih yang memenuhi syarat telah
berusaha ramah lingkungan dan meminimumkan arus materi dan energi. Dengan
demikian eko-efisiensi dan ekologi industri karya desain interior mempunyai
implikasi yang luas menyebar ke hilir dan ke hulu, sehingga dengan eko-efisiensi para desainer
interior mendapatkan lebih banyak materi dan energi dari sumber daya yang lebih
sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.