1. Kerangka Kebudayaan
Sesungguhnya sistem budaya merupakan inti dari kerangka kebudayaan yang lain, sebagai inti dari sistem sosial dan kebudayaan fisik yang ada di lingkungan atau habitat tempat Desain Interior dan budayawan tinggal..
Pada sistem sosial akan terjadi kesenjangan bila ada kesenjangan dalam kerangka kebudayaan. Adapun kerangka kebudayaan yang dimaksud terdiri:
a. Sistem budaya, yaitu semua sistem kognisi yang bersifat abstrak dan isinya adalah nilai.
b. Sistem Sosial, merupakan tindakan berpola sosial
c. Budaya fisik merupakan hasil karya, cipta dan rasa manusia yang menggunakan akaln dan budi.
2. Sifat/Watak Budaya
Sifat atau watak budaya terdiri dari: a.Terbagi, b. Adaptif, c. Integratif, d. Berubah, e. Dipelajari, f. Memaksa, dan g. Super Organik.
Ad.a. Terbagi:
i. Tidak ada Oposisi
ii. Tidak ada Kritik
iii. Tidak ada Saingan
Ketiganya berwatak Paternalistik, Monompoli, Oligopoli, Nepotisme, dan Demokrasi Semu. Seharusnya terbagi, ada demokrasi, reformasi ekonomi dan politik dijalankan, budaya politik perlu dibangun, dan bilamana perlu ada revolusi sosial-budaya, yang pada prinsipnya dalam reformasi total yang dijalankan ada perubahan yang bersifat mendasar.
Ad.b. Adaftif
Penyesuian, sebagai survival
Bila penduduk banyak dan padat, maka lingkungan habitat kita semakin rusak.
Dengan demikian nilai anak-lah dan nilai lingkungan yang terkait kuat dengan lingkungan, realisasinya dapat dilaksanakan dengan pendekatan sistem terpadu
Ad. c. Integratif
Budaya dapat dipadukan dengan budaya yang lain, secara intergartif dan luwes atau lentur.
Ad.d. Kebudayaan Dapat Berubah
Perubahan kebudaya dikarenakan:
1) Evolusi, 2) Inovasi, 3) Difusi, 4) Migrasi, 5) Asimilasi, 6) Sosialisasi dan Inkulturisasi, 7) Akulturisasi
3. Hakekat Budaya
Hakekat budaya harus mampu merubah, sedangkan perubahan dapat terjadi melalui peristiwa; evolusi; inovasi; difusi; migrasi; asimilasi; sosialisasi dan culturisasi serta akulturisasi
Hakekat budaya yang harus mampu merubah tersebut terdiri dari:
a. Diwariskan melalui sosial
b. Dapat memnuhi kebutuhan orang
c. Dapat memnuhi kepentingan umum dan kepentingan pribadi/ kellmpok
d. Dapat merubah persepsi / citra.
4. Desain Beridentitas Tradisional
Fungsi Tradisi sebagai suatu organisme Spiritual yang memberikan kepada manusia petunjuk dan tuntunan terus menerus ke arah Pengetahuan Kembali yang selalu ingat kepada Sang Pencipta.
Tradisional berasal dari kata bahasa Inggris “Tradition” atau kata Bahasa Latin “Traditio” sebagai segala sesuatu adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran dan sebagainya yang turun menurun.
Kata sifat “Tradisi” adalah merupakan penyerahan atau Delivery, Handing Down. Sebagai wujud yang di Hand Down adalah “Wisdom”. Namun demikian yang di Wisdom Devine in Origin bersifat Universal dan Kudus. Sebagai finalnya yang di turunkan adalah Prinsip Yang Tertinggi, yaitu sebagai Supreme Principle atau Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Fungsi ‘tradisi’, karena akan diperoleh inti kajian yang sebenarnya sebagai organisme spiritual yang memberikan kepada manusia petunjuk dan tuntunan terus-menerus ke arah pengetahuan kembali, yaitu mengajak insan untuk selalu ingat kepada Tuhan Sang Pencipta. Apabila identitas budaya di daerah di tanah air mengacu pada tradisi, tentu saja segala tingkat hierarchinya masing-masing merupakan simbol dari prinsip universil dan sebagai finalnya Prinsip Yang Tertinggi “Supreme Principle” yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Padahal fungsi simbol sebagai titik-tolak untuk mengetahui Prinsip Universal. Doktrin tradisi inilah yang di-transmit di-hand down atau diturunkan dalam makna yang terkandung pada budaya lokal daerah yang berfungsi sebagai identitas atau ciri tradisi. yang perlu dilestarikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.