Jumat, 04 November 2011

Kaca Material Interior



Kaca dapat disebut sebagai zat padat Amorf, yang sebelumnya merupakan cairan lewat proses pendinginan dengan kekentalan yang sangat tinggi. Kaca dibuat dengan mencampur dan melebur pasir Kuarsa (SiO2), Soda (NaOH), dan Kapur (CaO). Susunan kaca dalam arti sempit mempunyai tiga peramu, yakni Silika, Oksida, Logam Alkali Tanah. Hakekat ketiga jenis peramu tersebut dalam proses pembuatan kaca harus tetap dipertahankan, meskipun ada unsure lain seperti pembentuk, fluks atau pengubah, dan penstabil atau zat antara. Pembentuk hampir semua susunan kaca adalah Silika (Silika dioksida, SiO2) Disamping itu dapat digunakan sebagai pengganti atau tambahan oksidasi yaitu: Rozon, Fosforus, Germanium, dan Arsen. Peramu ini menentukan sifat optis kaca, misalnya indeks bias dan transmitans. Sedangkan Fluks menentukan titik leleh Silika..
Perkembangan produksi kaca sebagai usaha industri dipercepat abad ke-17 dengan adanya lembaran dan tabung kaca secara masal. Mutu kaca optik sangat meningkat, dengan konsekuensi yang revolusioner di bidang pembuatan instrumen yang mempergunakan lensa.Instrumen presisi kaca mulai popular yaitu teleskop dan mikroskop, yang merupakan dua peralatan pertama dalam reolusi ilmiah di abad 17. Perkembangan instrumen ini serta instrumen optik lainnya melaju semasa akhi abad 18, ketika lensa gelas sudah bias dibuat hampir tanpa cacat distorsi dan pengeuraian warna sinar di pinggirnya. Masa itu pula mulai dipasang lensa pada pesawat kamera Obscura yang selama dua abad lebih banyak merupakan alat permainan belaka. Namun mulai saat itu terjadi perkembangan cepat menjadi kamera fotografi. Kaca bermutu tinggi juga dijadikan komponen alat presisi seperti barometer dan termometer maupun psichrometer (alat pengukur kelembaban ruangan). Jumlah dan jenis instrumen serta mesin presisi semakin bertambah, ketika tenaga listrik berhasil dikendalikan. Perkembangan masa abada 18 ditandai dengan peristiwa seperti penemuan Galavnisme dan botol Leiden.
Perkembangan penggunaan kaca untuk bebagai macam lukis kaca atau sekedar untuk bingkai lukisan maupun fotografi dan bingkai karya desain  interior lainnya. Penggunaan untuk packhaging pada desain yang lain seperti iklan dan etalase menjadi menarik keran produksi karya desain  interior terlindung dan tembus pandang. Berbagai ukuran dan jenis kaca menjadi menarik untuk pelindung panas karena warna kaca yang gelap atau rayben. Pemakaian kaca cermin untuk memberi kesan luas ruangan telah dipadukan dengan menambah pantulan cahaya yang dapat memberi efek penyinaran. Selain untuk aksesoris lighting, maka kaca juga dipergunakan untuk peredam bunyi pada studio televis atau pemancar radio apabila dipasang doble dengan teknik hampa udara di tengahnya. Penggunaan kaca tebal untuk lantai dengan hiasan akuarium di bawahnya sebagai wujud pelestarian keanekaragaman ikan hias, dismping penggunaan kaca untuk dinding dengan akuarium yang lebar juga dapat memberi kesan luas pada ruangan. Penggunaan kaca untuk langit-langit selain untuk keindahan dapat berfungsi untuk bukaan cahaya matahari. Pemasangan kaca berwarna pada atap yang langsung berhubungan dengan interior merupakan skylight, merupakan alternatif hemat energi untuk pencahayaan alamiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.