Kaca
dapat disebut sebagai zat padat Amorf, yang sebelumnya merupakan cairan lewat
proses pendinginan dengan kekentalan yang sangat tinggi. Kaca dibuat dengan
mencampur dan melebur pasir Kuarsa (SiO2), Soda (NaOH), dan Kapur (CaO).
Susunan kaca dalam arti sempit mempunyai tiga peramu, yakni Silika, Oksida,
Logam Alkali Tanah. Hakekat ketiga jenis peramu tersebut dalam proses pembuatan
kaca harus tetap dipertahankan, meskipun ada unsure lain seperti pembentuk,
fluks atau pengubah, dan penstabil atau zat antara. Pembentuk hampir semua
susunan kaca adalah Silika (Silika dioksida, SiO2) Disamping itu dapat
digunakan sebagai pengganti atau tambahan oksidasi yaitu: Rozon, Fosforus,
Germanium, dan Arsen. Peramu ini
menentukan sifat optis kaca, misalnya indeks bias dan transmitans. Sedangkan
Fluks menentukan titik leleh Silika..
Perkembangan produksi kaca sebagai usaha
industri dipercepat abad ke-17 dengan adanya lembaran dan tabung kaca secara masal.
Mutu kaca optik sangat meningkat, dengan konsekuensi yang revolusioner di
bidang pembuatan instrumen yang mempergunakan lensa.Instrumen presisi kaca
mulai popular yaitu teleskop dan mikroskop, yang merupakan dua peralatan
pertama dalam reolusi ilmiah di abad 17. Perkembangan instrumen ini serta
instrumen optik lainnya melaju semasa akhi abad 18, ketika lensa gelas sudah
bias dibuat hampir tanpa cacat distorsi dan pengeuraian warna sinar di
pinggirnya. Masa itu pula mulai dipasang lensa pada pesawat kamera Obscura yang
selama dua abad lebih banyak merupakan alat permainan belaka. Namun mulai saat
itu terjadi perkembangan cepat menjadi kamera fotografi. Kaca bermutu tinggi
juga dijadikan komponen alat presisi seperti barometer dan termometer maupun
psichrometer (alat pengukur kelembaban ruangan). Jumlah dan jenis instrumen
serta mesin presisi semakin bertambah, ketika tenaga listrik berhasil
dikendalikan. Perkembangan masa abada 18 ditandai dengan peristiwa seperti
penemuan Galavnisme dan botol Leiden.
Perkembangan penggunaan kaca untuk bebagai
macam lukis kaca atau sekedar untuk bingkai lukisan maupun fotografi dan
bingkai karya desain interior lainnya.
Penggunaan untuk packhaging pada desain yang lain seperti iklan dan etalase
menjadi menarik keran produksi karya desain
interior terlindung dan tembus pandang. Berbagai ukuran dan jenis kaca
menjadi menarik untuk pelindung panas karena warna kaca yang gelap atau rayben.
Pemakaian kaca cermin untuk memberi kesan luas ruangan telah dipadukan dengan
menambah pantulan cahaya yang dapat memberi efek penyinaran. Selain untuk
aksesoris lighting, maka kaca juga dipergunakan untuk peredam bunyi pada studio
televis atau pemancar radio apabila dipasang doble dengan teknik hampa udara di
tengahnya. Penggunaan kaca tebal untuk lantai dengan hiasan akuarium di
bawahnya sebagai wujud pelestarian keanekaragaman ikan hias, dismping
penggunaan kaca untuk dinding dengan akuarium yang lebar juga dapat memberi
kesan luas pada ruangan. Penggunaan kaca untuk langit-langit selain untuk
keindahan dapat berfungsi untuk bukaan cahaya matahari. Pemasangan kaca
berwarna pada atap yang langsung berhubungan dengan interior merupakan skylight,
merupakan alternatif hemat energi untuk pencahayaan alamiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.