Rabu, 02 November 2011

Closing The Plastic Recycle Loop

The Plastic Recycle Loop






Plastik
Bahan plastik kini banyak ragamnya, bahkan serat benang untuk pakaianpun terbuat dari plastik. Padahal bahan plastik yang utama, adalah Seluloida, baru tercipta sekitar satu abad yang silam. Bahan mentah dalam produksi plastik umumnya datang dari industri minyak bumi, berupa gas organic atau persenyawaan organic lain yang termasuk sederhana strukturnya. Bahan mentah plastik ini disebut monomer. Misalnya gas etilen adalah monomer dari polietilen. Sedangkan monomer vinichlorida yang terutama dihasilkan dari etilen, merupakan monomer dari bahan plastik polivinil chlorid, atau lebih dikenal dengan singkatan PVC.
Dalam proses polimerisasi, molekul monomer yang sederhana saling disambungkan dengan bantuan suatu katalisator, membentuk molekul-molekul polimer yang panjang seperti rantai. Berlainan halnya dengan monomer asalnya, polimer ini dilihat dari segi kimiawi merupakan zat padat yang lamban sekali bereaksi. Kestabilan kimiawi merupakan sifatnya yang paling berharga.. Tetapi segi buruknya ada juga. Plastik tidak bisa membusuk sehingga menimbulkan masalah polusi.
Dari segi fisika, bahan baku plastik berbeda kelenturan dan keadaannya apabila dipanaskan. Adanya perbedaan ini menyebabkan plastik polimer diklasifikasikan ke dalam golongan zat Termoplastik dan zat Termoset. Perbedaan ini disebabkan oleh jumlah dan jenis ikatan kimia yang terjadi antara masing-masing molekul polimer saat berlangsung polimerisasi. Umumnya polimer yang teguh ikatan molekulnya lebih kaku dan tidak begitu gampang berubah bentuk, jika dibandingkan dengan yang iakatan molekulnya lebih jarang.
Sifat fisik suatu golongan polimer lainnya, yaitu Elastomer, juga bias dijelaskan dari sikap masing-masing molekul terhadap sesamanya. Bahan ini lebih dikenal sebagai karet sintetik, dan merupakan polimer yang serbaguna.  Misalnya saja komponen utama ban kendaraan. Sedangkan polimer lainnya dari jenis ini adalah karet Silikon, dipakai sebagai protese dalam tubuh karena sifatnya yang tidak gampang berubah. Kestabilan strukturnya pada suhu tinggi, dimanfaatkan dalam pembuatan pesawat ruang angkasa.
Penggunaan plastik berkembang begitu pesat dan majunya dengan berbagai macam kegunaan. Bahan dasar plastik yang diolah menghasilkan karyaseni dan karya desain dengan tampilan sesuai fungsi dan kegunaannya. Pada interior bangunan, dimulai dari aksesoris kecil, tangkai pisau, komponen kontak listrik, mebel, sampai elemen utama interior dipergunakan untuk lantai, dinding, langit-langit, atap dan sky light, profil, kusen, pintu dan jendela. Penggunaan pintu plastik (PVC) dapat menggantikan posisi pintu kayu kamar mandi yang tidak tahan air dan kelembaban. Meskipun tahan air, sifat plastik atau PVC adalah sangat tidak ahan panas dan api karena sifatnya yang sintetis
Dengan demikian, plastik termasuk bahan kerja atau material dasar untuk berkarya desain  interior. Untuk berbagai keperluan, plastik sudah menggantikan peranan kayu dan logam. Lain halnya dengan bahan-bahan alam, maka plastik takkan langka selama cukup tersedia energi untuk membuatnya secara sintetik. Kursi dapat dibuat dari polypropilen, suatu bahan termoplastik dengan proses cetak injeksi. Propilen, gas atau bahan mentah monomer yang mengalami polimerisasi untuk dijadikan bahan plastik merupakan produk industri minyak bumi. Bahan isolasi panas dari hasil buatan, yaitu dari karet sintetis dan plastik busa seperti polytyrene dan polyurethanefoams.
Plastik kemasan dibuat lebih “ramah” dengan menggantikan unsur klor (Cl) di dalam rantai polimernya. Klor adalah unsur utama pembentuk dioxin (polychlorinated dibenzo diaoxins, PCDD) yang temasuk golongan endrocine disruptor.  Salah satu senyawa organic beracun yang dapat mengakibatkan kegagalan fungsi hormonal pada tubuh manusia. Pembentukannya tidak serta-merta terjadi. Pemicunya adalah jika plastik yang mengandung klor itu terbakar pada temperatur sekitar 200-400 derajad Celcius. Menciptakan plastik bebas Klor adalah lahan garapan peneliti di bidang itu untuk material interior yang ramah lingkungan.

Biokomposit, Komposit Hijau
Karya Desain Interior sangat haus material, terkadang perlu bahan tahan lama serta terdegradasi bila tidak lagi diperlukan. Plastik yang diperkuat dengan bahan alami, khususnya yang berasal dari tanaman, sehingga dapat menggerakkan revolusi material interior abad ini.
Plastik Polipropilen yang diperkuat dengan serat “rami”. Substitusi serat gelas juga dilakukan khususnya untuk komponen interior benda bergerak seperti mobil. Keuntungan pemakaian biokomposit, mempunyai sifat lebih baik dalam hal akustik, keramahan pada pengguna dan ramah lingkungan, kemudahan pemasangan serta pemeliharaan, dan rendahnya biaya produksi.
Bahan komposit terdiri atas dua atau lebih bahan yang secara fisik kimia berbeda, tersusun secara terdistribusi dengan antar muka memasukkannya. Bahan komposit terdiri atas fasa ruah yang kontinu disebut matriks dan yang terdispensi disebut dengan istilah Penguat, biasanya lebih kuat dan lebih keras.
a.     Konsep bahan komposit hijau, adalah mengkombinasikan bahan yang berbeda untuk menghasilkan bahan baru dengan kuncinya yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing komponen. Contohmya beton bertulang yang diperkuat dengan kawat baja dan besi beton.
      Matriks menerima beban dan menstransfernya ke penguatnya yang lebih kuat untuk meningkatkan kekuatan komposit. Matriks komposit dapat berupa polimer, logam serat atau partikel gelas, carbon, bahan organic, boron, keramik ataupun logam.
      Penguat komposit tidaklah harus berbentuk serat yang panjang. Penguat komposit dapat berupa partikel, whisher (serat sangat kecil mirip rambut dengan kekuatan tarik yang sangat besar tumbuh dalam kristal logam, paduan dan sebaainya), serat yang tidak kontinu, lembaran dan sebagainya.
      Walaupun sebagian besar bahan akan lebih keras dan kuat dalam bentuk serta dibandingkan dalam bentuk lain, sehingga sebagian besar bahan komposit hijau menggunakan serat sebagai penguat dapat dipergunakan untuk bahan pokok dan penunjang interior.
b.  Pembuatan Komposit, dalam pembuatan komposit bermatriks polimer dapat dibuat dengan compression malding, injection malding. Sementara komposit bermatriks keramik dengan infiltrasi, yakni dengan penyatuan fasa penguat dengan matriks yang belum dikonsolidasikan kemudian diikuti dengan pengkonsolidasian matriks.
c.       Sifat Komposit.
      Selain mengikuti serat, matriks mempunyai fungsi penting menstranfer beban yang diterima komposit dengan serat. Sifat komposit yang dihasilkan bergantung pada sifat: komponen dan susunan serat dalam matriks.
      Komposit yang berpenguat serat dan lembaran mempunyai sifat yang Isotropik dapat digunakan penguat elemen interior yang berbentuk partikulasi.

1 komentar:

Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.