The Plastic Recycle Loop |
Plastik
Bahan plastik kini banyak ragamnya, bahkan
serat benang untuk pakaianpun terbuat dari plastik. Padahal bahan plastik yang
utama, adalah Seluloida, baru tercipta sekitar satu abad yang
silam. Bahan mentah dalam produksi plastik umumnya datang dari industri minyak
bumi, berupa gas organic atau persenyawaan organic lain yang termasuk sederhana
strukturnya. Bahan mentah plastik ini disebut monomer. Misalnya gas etilen
adalah monomer dari polietilen. Sedangkan monomer
vinichlorida yang terutama dihasilkan dari etilen, merupakan monomer
dari bahan plastik polivinil chlorid, atau lebih dikenal dengan
singkatan PVC.
Dalam proses polimerisasi, molekul monomer yang sederhana saling
disambungkan dengan bantuan suatu katalisator, membentuk molekul-molekul
polimer yang panjang seperti rantai. Berlainan halnya dengan monomer asalnya,
polimer ini dilihat dari segi kimiawi merupakan zat padat yang lamban sekali
bereaksi. Kestabilan kimiawi merupakan sifatnya yang paling berharga.. Tetapi
segi buruknya ada juga. Plastik tidak bisa membusuk sehingga menimbulkan
masalah polusi.
Dari segi fisika, bahan baku plastik berbeda
kelenturan dan keadaannya apabila dipanaskan. Adanya perbedaan ini menyebabkan
plastik polimer diklasifikasikan ke dalam golongan zat Termoplastik dan zat
Termoset. Perbedaan ini disebabkan oleh jumlah dan jenis ikatan kimia yang
terjadi antara masing-masing molekul polimer saat berlangsung polimerisasi.
Umumnya polimer yang teguh ikatan molekulnya lebih kaku dan tidak begitu
gampang berubah bentuk, jika dibandingkan dengan yang iakatan molekulnya lebih
jarang.
Sifat fisik suatu golongan polimer lainnya,
yaitu Elastomer, juga bias dijelaskan dari sikap masing-masing molekul terhadap
sesamanya. Bahan ini lebih dikenal sebagai karet sintetik, dan merupakan
polimer yang serbaguna. Misalnya saja
komponen utama ban kendaraan. Sedangkan polimer lainnya dari jenis ini adalah
karet Silikon, dipakai sebagai protese dalam tubuh karena sifatnya yang tidak
gampang berubah. Kestabilan strukturnya pada suhu tinggi, dimanfaatkan dalam
pembuatan pesawat ruang angkasa.
Penggunaan plastik berkembang begitu pesat
dan majunya dengan berbagai macam kegunaan. Bahan dasar plastik yang diolah
menghasilkan karyaseni dan karya desain dengan tampilan sesuai fungsi dan
kegunaannya. Pada interior bangunan, dimulai dari aksesoris kecil, tangkai
pisau, komponen kontak listrik, mebel, sampai elemen utama interior
dipergunakan untuk lantai, dinding, langit-langit, atap dan sky light, profil,
kusen, pintu dan jendela. Penggunaan pintu plastik (PVC) dapat menggantikan
posisi pintu kayu kamar mandi yang tidak tahan air dan kelembaban. Meskipun
tahan air, sifat plastik atau PVC adalah sangat tidak ahan panas dan api karena
sifatnya yang sintetis
Dengan demikian, plastik termasuk bahan
kerja atau material dasar untuk berkarya desain
interior. Untuk berbagai keperluan, plastik sudah menggantikan peranan
kayu dan logam. Lain halnya dengan bahan-bahan alam, maka plastik takkan langka
selama cukup tersedia energi untuk membuatnya secara sintetik. Kursi dapat
dibuat dari polypropilen, suatu bahan termoplastik dengan proses cetak
injeksi. Propilen, gas atau bahan mentah monomer yang mengalami polimerisasi
untuk dijadikan bahan plastik merupakan produk industri minyak bumi. Bahan
isolasi panas dari hasil buatan, yaitu dari karet sintetis dan plastik busa
seperti polytyrene dan polyurethanefoams.
Plastik kemasan dibuat lebih “ramah”
dengan menggantikan unsur klor (Cl) di dalam rantai polimernya. Klor adalah
unsur utama pembentuk dioxin (polychlorinated
dibenzo diaoxins, PCDD)
yang temasuk golongan endrocine
disruptor. Salah satu senyawa organic beracun yang
dapat mengakibatkan kegagalan fungsi hormonal pada tubuh manusia.
Pembentukannya tidak serta-merta terjadi. Pemicunya adalah jika plastik yang
mengandung klor itu terbakar pada temperatur sekitar 200-400 derajad Celcius.
Menciptakan plastik bebas Klor adalah lahan garapan peneliti di bidang itu
untuk material interior yang ramah lingkungan.
Biokomposit,
Komposit Hijau
Karya Desain Interior sangat haus material, terkadang perlu
bahan tahan lama serta terdegradasi bila tidak lagi diperlukan. Plastik yang
diperkuat dengan bahan alami, khususnya yang berasal dari tanaman,
sehingga dapat menggerakkan revolusi material interior abad ini.
Plastik Polipropilen yang diperkuat dengan serat “rami”. Substitusi serat gelas
juga dilakukan khususnya untuk komponen interior benda bergerak seperti mobil.
Keuntungan pemakaian biokomposit, mempunyai sifat lebih baik dalam hal akustik,
keramahan pada pengguna dan ramah lingkungan, kemudahan pemasangan serta
pemeliharaan, dan rendahnya biaya produksi.
Bahan
komposit terdiri atas dua atau lebih bahan yang secara fisik kimia berbeda,
tersusun secara terdistribusi dengan antar muka memasukkannya. Bahan komposit
terdiri atas fasa ruah yang kontinu disebut matriks dan yang terdispensi
disebut dengan istilah Penguat, biasanya lebih kuat dan lebih keras.
a. Konsep bahan komposit hijau, adalah
mengkombinasikan bahan yang berbeda untuk menghasilkan bahan baru dengan
kuncinya yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing komponen. Contohmya beton
bertulang yang diperkuat dengan kawat baja dan besi beton.
Matriks
menerima beban dan menstransfernya ke penguatnya yang lebih kuat untuk
meningkatkan kekuatan komposit. Matriks komposit dapat berupa polimer, logam
serat atau partikel gelas, carbon, bahan organic, boron, keramik ataupun logam.
Penguat
komposit tidaklah harus berbentuk serat yang panjang. Penguat komposit dapat
berupa partikel, whisher (serat sangat kecil mirip rambut dengan kekuatan tarik
yang sangat besar tumbuh dalam kristal logam, paduan dan sebaainya), serat yang
tidak kontinu, lembaran dan sebagainya.
Walaupun
sebagian besar bahan akan lebih keras dan kuat dalam bentuk serta dibandingkan
dalam bentuk lain, sehingga sebagian besar bahan komposit hijau menggunakan
serat sebagai penguat dapat dipergunakan untuk bahan pokok dan penunjang
interior.
b. Pembuatan Komposit, dalam pembuatan komposit
bermatriks polimer dapat dibuat dengan compression malding, injection malding.
Sementara komposit bermatriks keramik dengan infiltrasi, yakni dengan penyatuan
fasa penguat dengan matriks yang belum dikonsolidasikan kemudian diikuti dengan
pengkonsolidasian matriks.
c. Sifat Komposit.
Selain
mengikuti serat, matriks mempunyai fungsi penting menstranfer beban yang
diterima komposit dengan serat. Sifat komposit yang dihasilkan bergantung pada
sifat: komponen dan susunan serat dalam matriks.
Komposit
yang berpenguat serat dan lembaran mempunyai sifat yang Isotropik dapat
digunakan penguat elemen interior yang berbentuk partikulasi.
Penggunaan Bioplastik Bambu Dalam Aplikasi Internal Interior Mobil
BalasHapus