Senin, 31 Oktober 2011

KENYAMANAN FISIOLOGIS


Ukuran rasa nyaman ini bersifat subyektif, apabila ventilasi alamiah dalam ruangan kurang 
memenuhi syarat sehingga menyebabkan ruangan pengab (stuffiness) yang sering 
dipergunakan bantuan alat mekanis seperti kipas angin atau bahkan AC yang tidak ramah 
lingkungan.

KETIDAKNYAMANAN INTERIOR
Bangunan interior dapat dianggap sebagai bentuk seksama dari pengendalian suhu 
(thermomeregulator).




Bangunan interior dapat melindungi anasir-anasir cuaca yang tidak diharapkan 
seperti  angin kencang dan hujan, serta secara peka dapat menyediakan lingkungan 
dengan  beban suhu yang rendah.

KENYAMANAN FISIOLOGIS
 
Kenyamanan fisiologis berawal dari kepadatan penghuni di dalam bangunan interior dan 
tuntutan keperluan ruang dengan kemampuan terbatas menimbulkan permasalahan dalam 
eko-interior.
Adanya tuntutan keperluan kualitas lingkungan interior mengakibakan terjadinya penambahan 
ruang  yang  tidak terencana, penyelesaian akhir atau finishing interior yang kurang baik, 
sistem pembuangan limbah atau sanitasi yang kurang baik, sirkulasi udara terhambat, 
kecepatan angin berkurang, kelembaban dan suhu ruangan semakin tinggi. 
 
Kondisi ini memperlambat fase perubahan temperatur, karena temperatur udara dan 
kelembaban udara adalah faktor dominan yang mempengaruhi kenyamanan penghuni, maka 
kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap gairah kerja penghuni.
Kerja dalam konteks ini, menurut Parkinson (1987) adalah mata rantai penghubung antara 
individu dan komunitasnya.
 
Gerak lancar udara (cross ventilation) mengurangi kelembaban dan suhu udara dalam 
ruangan. 
 
Suhu ruangan yang ideal adalah antara 200 s.d. 250 C,
kelembaban udara antara 40% s.d. 50%.
Gerak udara yang sedang antara 5 s.d 20 M/Detik atau volume pertukaran udara bersih 
antara 2- s.d. 30 CFM (Cubic Fip per Minute) untuk setiap orang yang berada di setiap 
ruangan (Ircham, 1992).
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.