Senin, 31 Oktober 2011

KETIDAKNYAMANAN INTERIOR


KETIDAKNYAMANAN INTERIOR
Bangunan interior dapat dianggap sebagai bentuk seksama dari pengendalian suhu (thermomeregulator).
Bangunan interior dapat melindungi anasir-anasir cuaca yang tidak diharapkan seperti angin kencang dan hujan, serta secara peka dapat menyediakan lingkungan dengan beban suhu yang rendah.
 
 
1.KENYAMANAN FISIOLOGIS
Kenyamanan fisiologis berawal dari kepadatan penghuni di dalam bangunan interior dan tuntutan keperluan ruang dengan kemampuan terbatas menimbulkan permasalahan dalam eko-interior
 
2. Adanya tuntutan keperluan kualitas lingkungan interior mengakibakan terjadinya penambahan ruang  yang tidak terencana, penyelesaian akhir atau finishing interior yang kurang baik, sistem pembuangan limbah atau sanitasi yang kurang baik, sirkulasi udara terhambat, kecepatan angin berkurang, kelembaban dan suhu ruangan semakin tinggi.
 
 
Gerak lancar udara (cross ventilation) mengurangi kelembaban dan suhu udara dalam ruangan.
Suhu ruangan yang ideal adalah antara 20 s.d. 25 derajad C,
kelembaban udara antara 40% s.d. 50%.
Gerak udara yang sedang antara 5 s.d 20 M/Detik atau volume pertukaran udara bersih antara 2- s.d. 30 CFM (Cubic Fip per Minute) untuk setiap orang yang berada di setiap ruangan (Ircham, 1992).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.