KETIDAKNYAMANAN
INTERIOR
Bangunan
interior dapat dianggap sebagai bentuk seksama dari pengendalian suhu
(thermomeregulator).
Bangunan
interior dapat melindungi anasir-anasir cuaca yang tidak diharapkan seperti
angin kencang dan hujan, serta secara peka dapat menyediakan lingkungan dengan
beban suhu yang rendah.
1.KENYAMANAN
FISIOLOGIS
Kenyamanan fisiologis berawal dari kepadatan penghuni di dalam
bangunan interior dan tuntutan keperluan ruang dengan kemampuan terbatas
menimbulkan permasalahan dalam eko-interior
2. Adanya tuntutan
keperluan kualitas lingkungan interior mengakibakan terjadinya penambahan
ruang yang tidak terencana, penyelesaian
akhir atau finishing interior yang kurang baik, sistem pembuangan limbah atau
sanitasi yang kurang baik, sirkulasi udara terhambat, kecepatan angin
berkurang, kelembaban dan suhu ruangan semakin tinggi.
Gerak lancar udara (cross ventilation) mengurangi
kelembaban dan suhu udara dalam ruangan.
Suhu ruangan yang ideal
adalah antara 20 s.d. 25 derajad C,
kelembaban udara antara
40% s.d. 50%.
Gerak udara yang sedang
antara 5 s.d 20 M/Detik atau volume pertukaran udara bersih antara 2- s.d. 30
CFM (Cubic Fip per Minute) untuk setiap orang yang berada di setiap ruangan (Ircham, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menjadikan sadar dan menajamkan kepekaan sewaktu mendesain agar selalu memperhatikan serta ikut melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dalam menghadapi globalisasi.