DINA ASTUTI
/ 0911691023
UJIAN MID
EKO INTERIOR
SOAL-JAWAB SENDIRI
1. Jelaskan
mengenai pengertian bahan kayu MDF dan bambu?
a) Apa
kelebihan dari bahan diatas?
b) Apa
kekurangan dari bahan di atas dan solusi apa yang bisa dilakukan untuk
menyempurnakan kekurangan dari bahan tersebut?
c) Jelaskan
bagaimana proses sebuah pengeringan kayu solid dan manfaatnya?
2. Bagaimana
penerapan bahan kayu MDF dan juga Bahan bambu untuk sebuah desain interior?
JAWAB Sendiri
1.
MDF hampir sama dengan triplek. Proses pembuatanya serbuk
kayu dicampur resin, dipadatkan dengan lem dengan pengeringan suhu 1.800ÂșC. Bambu
tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas, memiliki banyak tipe.
Bambu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem
rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm bahkan
lebih, tergantung kondisi tanah dan klimatologi tempat ia tumbuh.
a. Kelebihan
MDF Ramah lingkungan, terjangkau
karena harganya murah,
fleksibel.
Ukuran dan kekuatannyapun konsisten. Kelebihan bambu memiliki
sifat-sifat baik untuk dimanfaatkan, kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah,
mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut,
relatif murah.
b. Kekurangan
MDF Menghabiskan mata pisau, berat, Tidak
tahan air. Debu MDF sangat kecil dan berpotensi menimbulkan asma terutama saat
proses pengerjaan. Bahan Kimia Formaldehyde menyebabkan iritasi mata, hidung,
tenggorokan dan bahkan paru-paru walaupun level rendah. Solusi yang dilakukan
adalah biarkan pintunya terbuka selama
beberapa hari sebelum furniture tersebut digunakan jika furniture tersebut
baru. Finishing menggunakan cat, dengan begitu jika di terkena air maka MDF
tersebut tidak akan mengeluarkan jamur karena pori-porinya sudah tertutup oleh
finishing cat. Kekurangan
bahan bambu mudah diserang hama bambu yang dinamakan bubuk. Solusinya pengawetan bambu yang baru ditebang,
batang dibersihkan, cabang dan daun
masih lengkap. Bagian pangkal batang dihubungkan dengan bak yang berisi larutan
pengawet. Bahan pengawet masuk melalui bidang potong dan bagian dalam menembus
sampai ujung batang dengan bantuan penguapan. Dapat diperluas dengan menguliti
bagian pangkal batang agar pengawetan lebih pendek. Proses pengawetan
dipengaruhi oleh jenis dan kadar air bambu, iklim serta bahan pengawet yang
digunakan.
c. Pengeringan
kayu solit
Pengeringan kayu dapat dibagi menjadi dua
tahap, yaitu pergerakan air dari bagian dalam ke permukaan kayu dan penguapan
air dari permuakaan kayu. Air dalam kayu umumnya bergerak dari bagian dengan
kandungan air tinggi ke bagian dengan kandungan air rendah. Artinya permuakaan
kayu harus lebih kering dibandingkan dengan bagian dalamnya jika ingin
mengeluarkan air dari dalam kayu.Selama proses pengeringan kayu, sirkulasi
udara perlu diatur. Sirkulasi udara terlalu lambat menyebabkan waktu yang
dibutuhkan permukaan kayu untuk mencapai titik keseimbangan kadar air menjadi
lebih lama, selain memberikan kesempatan untuk tumbuhnya jamur.Tahap
pengeringan kayu meliputi proses evaporasi konstan., tahap transisi dan tahap
eksponental. Tahap proses evaporasi konstan adalah proses evaporasi air bebas
sel kayu yang tidak berpengaruh pada dimensi kayu. Tahap transisi adalah proses
pengeluaran air terikat dari dinding sel, yang akibatnya pada perubahan dimensi
kayu. Tahap eksponental adalah tahap penyesuaian akhir kayu terhadap
lingkungan.
Manfaat pengeringan kayu
a) Kayu
terlindung dari serangan jamutr pewarna, sehimgga kayu akan lebih awet.
Tinngginya temperature pada pengeringan akan membunuh jamur dan insekta yang
bisa hidup dalam kayu.
b) Pengeringan
menghasilakan kekuatan kayu yang tinggi, dengan asumsi tidak terjadi cact
khususnya belang ujung. Selain itu kuat pegangan paku terhadap kayu akan
mengikat.
c) Meningkatkan
kualitas hasil pengecatan dan proses pengerjaan akhir.
d) Berat
kayu berkurang sehigga biaya transportasi bisa lebih rendah.
2. Kayu
MDF
a.
Bahan
furniture menggantikan kayu solid untuk meja, kursi, almari, rak buku,
kitchenset, dll. MDF dipakai untuk furniture praktis yang
diproduksi massal. Sistem knock down.
b.
Asesoris
interior seperti mirror, table lamp, standing lamp, bingkai foto dan
lukisan dll.
c.
Elemen interior
§ plafon dengan bahan MDF ini tidak
terlalu berat dengan begitu tingkat keamanan tidak diragukan lagi jika
mengunakan bahan MDF.
§ Dinding seperti dinding-dinding
partisi, stan exhibition dll.
§ Lantai parquet karena lapisan atau
tekstur bagian permukaan kayu MDF halus, jika parquet di tempelkan di atas kayu
MDF maka lantai parquet yang dihasilkan akan halus dan tidak bergelombang.
Bambu
Bambu dalam bentuk bulat dipakai untuk berbagai
macam konstruksi seperti rumah, gudang, jembatan, tangga, pipa saluran air,
tempat air, serta alat-alat rumah tangga. Dalam bentuk belahan dapat dibuat
bilik, dinding atau lantai, reng, pagar, kerajinan dan sebagainya. Beberapa
jenis bambu akhir-akhir ini mulai banyak digunakan sebagai bahan penghara
industri supit, alat ibadah, serta barang kerajinan, peralatan dapur, topi,
tas, kap lampu, alat musik, tirai dan lain-lain. Secara anatomis bambu berbeda
dengan kayu. Batang bambu berlubang, berbuku dan beruas.